SAMARINDA – Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polresta Samarinda tak hanya diisi dengan kegiatan formal, tetapi juga diramaikan dengan lomba sumpit yang digelar di Lapangan Apel Polresta, Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Polri dalam melestarikan budaya daerah sekaligus mempererat kedekatan dengan masyarakat.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menuturkan bahwa lomba sumpit dipilih karena memiliki makna historis dan budaya yang kuat di tanah Kalimantan, khususnya bagi masyarakat suku Dayak.
“Kami ingin Hari Bhayangkara menjadi momen reflektif yang tidak hanya fokus pada institusi, tapi juga menyentuh sisi budaya lokal. Sumpit ini adalah warisan leluhur yang sarat filosofi dan layak diangkat kembali,” jelasnya.
Dalam perlombaan ini, peserta ditantang untuk menunjukkan ketepatan menembak sasaran dengan menggunakan sumpit tradisional. Selain sebagai sarana pelestarian budaya, lomba ini juga menjadi ajang pembinaan mental, kedisiplinan, dan ketelitian.
Kegiatan berlangsung meriah dan disambut antusias oleh anggota Polri dan warga sekitar. Tak hanya menjadi hiburan, lomba sumpit juga memperkuat jalinan sinergi antara kepolisian dan masyarakat melalui pendekatan budaya.
“Kami berharap semangat kebersamaan seperti ini bisa terus terjaga, agar kehadiran Polri selalu dirasakan hangat oleh masyarakat,” pungkas Kombes Hendri.
