Mahasiswa Cipayung Plus Siap Bersama Polda Kaltim Wujudkan Kaltim Aman dan Inklusif Jelang HUT Bhayangkara ke-79

Berita62 Dilihat
banner 468x60

BALIKPAPAN – Menyambut Hari Bhayangkara ke-79, kelompok mahasiswa dari Cipayung Plus Kalimantan Timur mempertegas komitmennya untuk berkolaborasi dengan Polda Kaltim dalam menghadapi berbagai tantangan sosial di daerah. Hal itu terungkap dalam forum silaturahmi yang digelar di Mapolda Kaltim, Selasa (17/6/2025), bersama Kapolda Irjen Pol Endar Priantoro.

Organisasi mahasiswa lintas ideologi seperti HMI, PMII, GMNI, IMM, GMKI, KAMMI, hingga PMKRI hadir dan menyampaikan aspirasi mereka terkait sejumlah isu seperti narkoba, tambang ilegal, prostitusi di sekitar IKN, hingga intoleransi dan kekerasan berbasis gender.

banner 318x90

“Kita tidak ingin pemuda Kaltim jadi korban narkotika atau jadi pelaku kekerasan. Kami ingin jadi bagian dari solusi, bukan hanya sekadar pengkritik,” ujar Ashan Putra Pradana, Ketua Badko HMI Kaltimtara.

Andri Rifandri dari IMM menambahkan bahwa Cipayung Plus tidak hanya aktif menyuarakan isu, tetapi juga tengah mempersiapkan gerakan kebudayaan yang edukatif dan membangun semangat nasionalisme, seperti Konser Pemuda Nusantara.

Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar menyatakan pihaknya menyambut terbuka kolaborasi dengan kelompok mahasiswa. Menurutnya, sinergi antara kepolisian dan pemuda sangat penting dalam membangun keamanan dan kesadaran publik secara berkelanjutan.

“Kita perlu gerakan bersama yang menyentuh akar persoalan. Rumah Kebangsaan yang sedang kita gagas di Balikpapan dan Samarinda bisa jadi panggung dialog dan aksi nyata,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolda juga membeberkan progres penindakan hukum, termasuk sembilan kasus tambang ilegal yang telah ditangani selama tahun ini. Polda juga mulai menggarap program pencegahan terhadap praktik prostitusi dan upaya deradikalisasi.

Ketua GMNI Kaltim, Dodi Prabowo, menggarisbawahi urgensi penegakan hukum di sektor tambang. Ia menekankan bahwa praktik premanisme yang kerap terjadi di balik tambang ilegal harus dibasmi. “Kalau tidak disikat, mereka akan terus jadi benalu bagi masyarakat,” tegasnya.

Forum tersebut ditutup dengan pernyataan sikap bersama dari seluruh perwakilan Cipayung Plus. Mereka sepakat untuk mendukung Polda Kaltim tidak hanya dalam momentum Hari Bhayangkara ke-79, tetapi juga dalam perjalanan panjang menyambut IKN sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia. Pemuda, kata mereka, harus hadir bukan hanya sebagai penonton, tapi sebagai penggerak perubahan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *